Fenomena Worm Moon dan Gerhana Bulan Total di Maret 2025

Fenomena Worm Moon dan Gerhana Bulan Total di Maret 2025

Bulan purnama di bulan Maret, yang dikenal sebagai Worm Moon, akan menjadi momen istimewa bagi para pengamat langit. Pada tanggal 14 Maret 2025, fenomena gerhana bulan total akan terjadi, menghadirkan pemandangan spektakuler dengan bulan berubah warna menjadi merah darah. Fenomena ini bertepatan dengan peralihan musim di belahan bumi utara menjelang ekuinoks musim semi pada 20 Maret.

Fenomena Worm Moon dan Gerhana Bulan Total di Maret 2025


Waktu dan Proses Gerhana Bulan Total

Gerhana bulan total ini akan mencapai puncaknya pada Jumat, 14 Maret, pukul 02:55 pagi EDT atau 14:55 WIB. Namun, bulan akan tampak penuh dari Rabu malam hingga Sabtu pagi. Berikut adalah tahapan utama gerhana bulan:

  • 13 Maret 2025, 11:57 malam EDT (13:57 WIB) – Bulan mulai memasuki bayangan parsial Bumi (penumbra).

  • 14 Maret 2025, 01:09 pagi EDT (13:09 WIB) – Bulan memasuki bayangan penuh (umbra), mulai berubah warna.

  • 14 Maret 2025, 02:26 pagi EDT (14:26 WIB) – Gerhana total dimulai.

  • 14 Maret 2025, 02:59 pagi EDT (14:59 WIB) – Puncak gerhana total terjadi.

  • 14 Maret 2025, 03:31 pagi EDT (15:31 WIB) – Gerhana total berakhir.

  • 14 Maret 2025, 06:00 pagi EDT (18:00 WIB) – Gerhana sepenuhnya selesai.

Selama gerhana total, bulan tidak akan menghilang, melainkan berubah warna menjadi merah tua atau kecokelatan karena pembiasan cahaya matahari melalui atmosfer Bumi. Fenomena ini sering disebut sebagai Blood Moon.

Wilayah yang Bisa Menyaksikan Gerhana Bulan Total

Gerhana bulan total pada 14 Maret 2025 dapat diamati dari berbagai wilayah di dunia, termasuk:

  • Amerika Utara: Amerika Serikat, Alaska, Hawaii, Kanada, dan Meksiko.

  • Amerika Selatan: Brasil, Argentina, Chile.

  • Eropa: Spanyol, Prancis, Inggris.

  • Afrika: Afrika Barat, Maroko, Senegal.

  • Oseania: Selandia Baru.

Sayangnya, Indonesia tidak dapat menyaksikan fenomena Blood Moon ini, karena bulan berada di bawah cakrawala saat gerhana terjadi.

Dampak Gerhana Bulan Total di Indonesia

Meskipun tidak dapat melihat langsung, Indonesia tetap merasakan dampak dari gerhana bulan total ini, seperti:

  • Pasang air laut maksimum yang dapat meningkatkan risiko banjir rob di daerah pesisir.

  • Potensi cuaca buruk akibat perubahan atmosfer.

Asal-usul Nama Worm Moon

Nama Worm Moon berasal dari The Maine Farmers’ Almanac, yang mencatat nama-nama bulan purnama berdasarkan tradisi suku asli Amerika. Beberapa nama lain untuk bulan purnama di bulan Maret meliputi:

  • Crow Moon – Menandai suara burung gagak yang menandakan akhir musim dingin.

  • Crust Moon – Menggambarkan salju yang mencair di siang hari dan membeku kembali di malam hari.

  • Sap Moon – Menandai musim panen sirup maple.

Nama Worm Moon berasal dari suku di bagian selatan Amerika, yang mengamati kemunculan gundukan tanah kecil yang dibuat oleh cacing tanah saat tanah mulai mencair setelah musim dingin.

Kesimpulan

Gerhana bulan total yang terjadi pada 14 Maret 2025 akan menjadi fenomena langit yang luar biasa. Meskipun Indonesia tidak dapat menyaksikan langsung, dampaknya tetap dapat dirasakan. Fenomena Worm Moon yang bertepatan dengan Blood Moon membuat bulan Maret ini semakin istimewa bagi para pecinta astronomi.

Next Post Previous Post