Ngabuburit Rasa Literasi Perdana di Saung Komunitas Ngejah: Membangun Budaya Membaca Sejak Dini

Ngabuburit Rasa Literasi Perdana di Saung Komunitas Ngejah: Membangun Budaya Membaca Sejak Dini

Saung Komunitas Ngejah, 16 Maret 2025 – Suasana penuh semangat dan antusiasme tampak di Saung Komunitas Ngejah pada hari pertama kegiatan Ngabuburit Literasi, sebuah inisiatif yang diadakan oleh Taman Baca Aiueo untuk mengisi waktu menjelang berbuka puasa dengan aktivitas yang edukatif dan menyenangkan. Acara yang dimulai pada pukul 16.00 WIB ini diikuti oleh puluhan anak-anak dari berbagai usia yang dengan penuh semangat berpartisipasi dalam berbagai kegiatan literasi.

Kegiatan ini dipandu oleh beberapa relawan yang berdedikasi dalam dunia literasi dan pendidikan anak, di antaranya Teh Meila dan Teh Anaba. Dengan pendekatan yang interaktif dan menyenangkan, para relawan membimbing anak-anak dalam berbagai aktivitas yang bertujuan untuk meningkatkan minat baca, berpikir kritis, serta membangun kebiasaan positif dalam kehidupan sehari-hari.

Kegiatan Literasi yang Menghibur dan Mendidik

Selama satu setengah jam, anak-anak diajak untuk mengikuti berbagai kegiatan yang telah dirancang dengan konsep edutainment (pendidikan yang menghibur). Di antaranya:

  • Baca Buku Cerita: Anak-anak diberikan kesempatan untuk memilih buku favorit mereka dari koleksi yang tersedia di Taman Baca Aiueo. Dengan bimbingan para relawan, mereka membaca bersama dan berdiskusi mengenai isi cerita, membantu mereka memahami pesan moral yang terkandung dalam buku.
  • Game Tebak Kata: Sebagai bentuk permainan edukatif, anak-anak diajak untuk bermain game tebak kata yang tidak hanya mengasah kosakata mereka tetapi juga melatih keterampilan berpikir cepat dan kerja sama dalam kelompok.
  • Menonton Film Kartun Religi: Untuk menambah keseruan, acara juga diisi dengan pemutaran film kartun religi yang mengandung pesan moral dan nilai-nilai kebaikan yang relevan dengan suasana Ramadan.
  • Berbincang dengan Relawan: Sebagai bagian dari interaksi sosial dan pembelajaran, anak-anak diberikan kesempatan untuk berbincang dengan para relawan mengenai berbagai topik, mulai dari pengalaman membaca hingga pentingnya memiliki mimpi dan cita-cita.

Membentuk Generasi Cinta Literasi

Menurut Teh Meila, salah satu relawan yang turut serta dalam kegiatan ini, ngabuburit tidak harus selalu diisi dengan hal-hal pasif, tetapi dapat menjadi momen yang bermanfaat untuk membangun kebiasaan baik sejak dini.

"Kami ingin menjadikan momen ngabuburit ini lebih bermakna dengan membangun kebiasaan membaca dan berdiskusi yang menyenangkan bagi anak-anak. Dengan cara yang interaktif, kami berharap mereka semakin tertarik untuk membaca dan menjadikan literasi sebagai bagian dari keseharian mereka," ujar Teh Meila.

Sementara itu, Teh Anaba menambahkan bahwa penting bagi anak-anak untuk memiliki lingkungan yang mendukung mereka dalam mengembangkan minat baca.

"Melalui kegiatan seperti ini, kami ingin menciptakan ekosistem literasi yang positif. Tidak hanya sekadar membaca, tetapi juga memahami dan berdiskusi tentang apa yang telah mereka baca. Dengan demikian, anak-anak bisa mendapatkan pengalaman belajar yang lebih mendalam," tambahnya.

Komitmen Taman Baca Aiueo untuk Literasi Anak

Sebagai bagian dari upaya meningkatkan budaya literasi di kalangan anak-anak, Taman Baca Aiueo bersama Saung Komunitas Ngejah berkomitmen untuk terus menghadirkan program serupa sepanjang bulan Ramadan. Dengan harapan bahwa kegiatan ini dapat menjadi bagian dari rutinitas anak-anak, tidak hanya di bulan suci, tetapi juga dalam kehidupan mereka sehari-hari.

Melalui inisiatif ini, diharapkan bahwa semakin banyak anak yang tertarik dan terbiasa dengan kegiatan membaca serta mendapatkan wawasan baru yang berguna untuk masa depan mereka.

Dengan adanya kegiatan Ngabuburit Literasi, anak-anak tidak hanya mendapatkan hiburan yang bermakna, tetapi juga belajar tentang nilai-nilai kehidupan, memperluas wawasan, dan membangun kebiasaan positif yang akan mereka bawa hingga dewasa.

Taman Baca Aiueo dan Saung Komunitas Ngejah berharap bahwa inisiatif seperti ini dapat menginspirasi komunitas lain untuk turut serta dalam membangun budaya literasi sejak dini, guna menciptakan generasi yang cerdas, kritis, dan memiliki kecintaan terhadap ilmu pengetahuan.

Next Post Previous Post